Detik - Detik Lahirnya Kembar Hasra ke Dunia

Pada waktu itu tanggal 25 Agustus 2021 sejak pagi saya sudah standbye. Siapkan sepeda motor dan pakaian cukup rapi. Jadwalnya untuk suntik vaksin ke 2 di Puskesmas Kasihan 2 Bantul. Kemudian, rencananya setelah itu kontrol kandungan istri di RSU PKU Muhammadiyah Gamping. Sebelumnya istri ada keluhan kalau punggungnya pegal-pegal ditambah perutnya tidak nyaman. Waktu itu setelah mencuci pakaian seperti biasanya, yang dirasakan istri perutnya agak mules dan pegal-pegal punggungnya. So, mending dilakukan kontrol agar semuanya berjalan dengan lancar. Tidak sedikitpun terlintas dipikiran bahwa tanggal itu istri mau melahirkan.

Detik - Detik Lahirnya Kembar Hasra
Kembar Hasra sedang tidur nyenyak

Sekitar jam 10.00 pagi, saya sudah selesai suntik vaksin di Puskesmas Kasihan 2 Bantul dan bergegas ke rumah Sedayu dahulu, lanjut ke RSU PKU Muhammadiyah Gamping. Berboncengan menggunakan sepeda motor. Perlengkapan yang dibawa cukup tas ransel hitam ala kadarnya. Beserta amunisi uang dan surat-surat penting lainnya.

Setelah berada di RSU PKU Muhammadiyah Gamping masuk poli KIA dan antri menunggu giliran. Tidak lupa, selalu berdoa dan berdzikir agar diberikan hasil yang terbaik. Setelah masuk ke ruangan, dan dicek kandungannya.

Ternyata istri sudah masuk ke pembukaan ke 3. Itu artinya janin harus segera dikeluarkan. Ya Allah, ternyata aktifitas terakhir yakni mencuci pakaian dan efek pekerjaan memicu kontraksi rahim. Terus, karena janin ada 2 bayi otomatis di rujuk ke RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta (Kota) karena untuk alasan teknis, peralatan di sana jauh lebih lengkap.

Kami berdua langsung melakukan cek swab antigen. Dan alhamdulillah hasilnya negatif. Karena jelas dengan hasil ini saya bisa dampingi istri ketika mau melahirkan. Tidak bisa membayangkan jika hasil yang keluar positif. Tentu, akan sangat merasa bersalah. Di saat istri butuh support dan dorongan, tidak bisa mendampinginya selayaknya tuhas, seorang suami ke istri. Setelah itu istri dilakukan observasi medical check up total, seperti foto rontgen, tekanan darah, kadar gula, dan lain sebagainya. Masih ingat betul waktu itu, saya harus bolak-balik dari ruangan 1 ke ruangan yang lain. Untuk mengurus administrasi dll. Semangat!

Hasilnya sudah keluar beberapa menit saja, dan alhamdulillah baik semua, jadi istri nantinya siap untuk diambil tindakan medis. Bakda sholat Ashar saya dan istri naik mobil ambulan rumah sakit diantarkan ke RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Lalu, sampai di sana segera masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan saya kembali masuk ruang administrasi lagi. Intinya waktu itu mendaftarkan istri sebagai pasien rawat inap.

Setelah beres, saya sempat mengobrol dengan istri diruangan untuk bersalin. Istri sudah berganti pakaian khas mau operasi. Sambil saya ajak bercanda, biar tidak stress dan spaneng. Lalu, saya diajak ngobrol dengan petugas di ruangan depan.

Bahwa, akan diambil tindakan operasi cesar terhadap istri saya. Dikarenakan pertama, janin ada 2 orang jadi sangat beresiko jika melahirkan, secara normal. Yang kedua, posisi kembar yang satunya itu sungsang (mendatar). Jadi otomatis dilakukan operasi cesar.

Saya juga memiliki pemikiran, kalau misal tetap kekeuh melahirkan secara normal. Terus seandainya istri tidak kuat atau bagaimana, ujung-ujungnya juga dilakukan operasi cesar. Mending sekalian saja, bismillah operasi cesar saja Bu.

Sebelum saya memutuskan untuk menandatangani berkas, saya balik tanya kepada petugas.

"Apa yang terbaik jika kondisinya seperti itu, "tanyaku.

" Operasi cesar, " jawab petugasnya.

"Baik, ok lanjutkan saja. Saya ikuti saran ibuk, mohon dibantu yak"


Setelah tanda tangan di atas meterai itu, jam 17.00 WIB istri dijadwalkan untuk operasi cesar. Saya kembali lagi ke ruang administrasi untuk proses rawat inap kedua anak saya. Nah, proses ini menghabiskan banyak waktu. Hampir 30 menitan lah waktu itu.

Dan ternyata setelah selesai mengurus proses administrasi, bergegas saya menuju ke ruang operasi dan ternyata sudah ditutup. Ternyata, istri saya sudah masuk ke ruang operasi. Saya, menunggu di luar. Sambil terus berdoa dan berdoa. Asli, pada waktu itu hanya doa terbaik yang terus diucapkan agar semuanya lancar. Duduk di kursi, bersebelahan dengan ruang operasi, menghadap ke arah barat, sambil terus komat- kamit membaca doa.

Sekitar pukul 17.36 WIB petugas keluar dan bilang.

"Bapaknya suaminya bu Dyah Ayu? "

"Iya, bener buk. "

"Tadi, bapaknya lama banget ditunggu, alhamdulillah operasi lancar dan selamat anaknya kembar putra dan putri. Silakan kalau mau dilihat. "

"Alhamdulillah, seketika itu langsung sujud syukur atas berita itu. Rasanya mak plongggg dan lossss dollll dan dalam pikiran ini sudah enteng banget. Dan entah mengapa saat itu langsung kepikiran istri dan simbok saya. "


Dan waktu itu selang beberapa menit, terdengarnya suara adzan maghrib menggema di angkasa. Allahu akbar.

Ternyata seperti ini perasaan setelah resmi menjadi seorang bapak itu, sungguh luar biasa ya Allah rasanya. Allahuakbar.

Lalu, saya disuruh masuk ke ruangan untuk melihat kedua darah daging saya yang baru saja lahir ke dunia. Saya melihat 2 bayi kecil mungil warna merah pink. Sedang bergerak2 tangan kecilnya, tidak menagis hanya aktif bergerak-gerak. Sambil dicek organ-organ tubuhnya normal semua ya pak. Sipppp.

Anak pertama itu yang putri, dan yang kedua itu pitra. Sekali lagi selamat ya pak, " Petugas itu memberikan ucapan selamat kepada saya.

"Iya, terimakasib untuk semuanya. " jawabku mantap.

Lalu diberikan kesempatan untuk mendoakan kedua anak saya. Karena biar tidak terlalu lama, kasihan debay ndak kedinginan karena masih telanjang bulat, maka kedua anak itu saya doakan dengan ucapkan yang sederhana namun besar sekali maknanya.

Kalimat mulia yang pertama kali saya perdengarkan untuk kedua buah hati saya adalah:


"Alhamdulillahirobbil'alamiin"

Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam raya.
Ya Allah, berikalah kekuatan dan kesehatan serta nikmat iman dan taqwa kepada putra dan putri kami. Insya Allah kelak akan kami kenalkan sifat-sifat Mu kepada mereka. Akan kami kenalkan dengan agama Islam rahmatan lil'alamiin, dan akan kami kenalkan kepada al qur'an sehingga kelak mampu menjadi penerus kami dalam beribadah kepada Mu, aamiin...


_

Sedayu, Agustus 2021
Dwi Pracaya
Dwi Pracaya Seorang karyawan swasta yang menyukai dunia tulis-menulis dan fotografi di Jogjakarta Menggunakan nama pena ~ Dipa, Happy Blogging :)

Posting Komentar untuk "Detik - Detik Lahirnya Kembar Hasra ke Dunia"