Setelah kami mendapatkan kabar gembira ketika mengetahui bahwa istri sedang hamil. Tak henti-hentinya kami mengucapkan syukur alhamdulillah. Karena dari usia pernikahan lebih kurang 10 bulan sudah diberikan amanah seorang anak kepada kami. Langsung terbayang teman-teman saya di luar sana yang ketika usia pernikahan sudah cukup lama 3,5,7 bahkan 10 tahun. Sudah berusaha sedemikian rupa. Namun Allah Yang Maha Tahu belum mengabulkan doanya. Sungguh sangat beruntungnya kami, ya Allah Maha Baik.
Sejak saat itulah saya sering berpesan kepada istri. Agar pikirannya dibuat slow, tidak boleh memikirkan yang terlalu berat. Pekerjaan e juga dikontrol, jangan diforsir, plus makannya jangan lupa. Jangan sampai telat makan. Karena saat ini kamu tidak hanya 1 orang, namun ada 2 orang yakni anak yang ada dalam kandunganmu. Sering saya berpesan seperti itu kepada istri.
Mengetahui istri sudah positif hamil itu di Bulan Februari tahun 2022. Otomatis bisa mulai dicek janinnya (dilakukan USG) bulan Maret. Karena rata-rata selang 1 bulan janin mulai bisa dilihat di USG itu. Selama proses menunggu jadwal USG itulah kami mulailah mengkonsumsi sayuran lauk pauk ikan dan sebagainya. Harapannya adalah bakal janin mendapatkan nutrisi yang baik dan cukup. Orangtua gak makan enak gak papa, sekarang yang makan enak adalah anaknya, begitulah prinsip kami.
Tibalah waktunya melakukan USG untuk kali kedua. Seperti biasa RSU PKU Muhammadiyah Gamping tempatnya. Waktu itu istri melakukan USG kali pertama seorang diri, sepulang kerja. Maklum, saya, selaku suaminya masih bekerja di tempat orang. Biasanya pulang ketika sudah pukul 17.00 WIB. Sampai rumah biasanya pukul 17.30 WIB.
Istri sudah melakukan USG pertamanya di bulan Februari, beberapa pekan setelah mengetahui hamil. Kemudian dilakukan USG untuk yang kedua. Dan waktu itu tidak langsung wa atau memberi kabar ke saya. Otomatis saya pun bertanya-tanya. Dedek bayinya berjenis kelamin cowok atau cewek ya? Kalau disuruh milih sih saya pingin cowok, biar besok bisa melindungi adiknya. Kalau istri cenderung milih yang cewek, alasannya klise. Bisa didandani seperti mendandani boneka. Tapi, cowok cewek aslinya gak masalah buat kami. Yang penting calon dedek bayi dan ibuknya juga bapaknya sehat wal'afiat. Aamiin...
Sesampai dirumah, seperti biasa cuci tangan. Lalu bergegas menuju kamar. Karena sudah tahu kalau istri ada di dalamnya.
"Gimana hasil USG ne, cowok atau cewek?" langsung to te point pertanyaannya.
"Mas, entuk rejeki, " jawab istri dengan suara bergetar.
"Kembar po dik? " tanyaku dengan guyon.
"Loh, kok ngerti, Mas. " Istri berkata penuh keheranan
"Serius? "
"Iya." Istri menimpali lagi. Sambil menyodorkan foto hasil USG dari rumah sakit.
Alhamdulillah, rejeki luar biasa ini. Malah dikasih kembar. Waktu itu informasi kalau calon debaynya kembar itu setelah di USG. Baru kelihatan 2 titik saja di layar USG nya. Dan setelah beberapa bulan itu dicek fixs dah yakin sudah ada sekatnya di dalam layar USG ini. Allahuakbar...
Sempat bertanya-tanya juga sih, kok bisa yan punya kembar. Padahal dari silsilah dari saya (Mbah Rohman) itu tidak ada riwayat memiliki garis keturunan kembar. Dari istri waktu tak tanya juga tidak memiliki. Kok bisa ya? Ah, mungkin Allah ta'ala ingin memberikan sesuatu yang luar biasa kepada kami. Itu salah satu bentuk positif thingking yang selalu saya tanamkan dijiwa ini.
Awalnya sempat istri khawatir, bagaimana besoknya. Bagaimana cara mengasuhnya, bagaimana cara merawatnya. Karena kan baru pertama istri hamil, sudah dikasih double alias kembar.
"Dah, jangan mikir yang enggak-enggak. Fokus saja memikirkan ben dedek kembar sehat wal'afiat. Urusan besok itu pikirkan besok sambil jalan. InsyaAllah Allah ta'ala memberikan rejeki kembar kepada kita, yo karena dianggap kita mampu. Dan kita insyaAllah pasti mampu. InsyaAllah, anak itu pasti akan memiliki rejeki sendiri yang tidak dapat diprediksi. InsyaAllah pasti bisabisa gak usah khawatir, dipikir bareng-bareng, "ucapku lirih.
"Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu`aakhidznaa in nasiinaa au akhtha`naa, rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa israng kamaa hamaltahuu 'alalladziina ming qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, war-hamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qaumil-kaafiriin"
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
(QS. Al-Baqarah: 286).
_
Sedayu, Maret 2022
Posting Komentar untuk "Mendapatkan Berita yang Lebih Menggembirakan Lagi"